Hai sobat blog…
Dalam menarik minat konsumen, produk yang
dipasarkan harus memiliki strategi marketing. Salah satunya menerapkan
menerapkan psikologi marketing.
Psikologi marketing adalah ilmu marketing yang
mempelajari psikologi pelanggan saat membeli suatu produk. Mulai dari motif
emosi hingga kecenderungan psikologis yang jadi dasar keputusannya.
Dengan memahami psikologi marketing, kamu bisa
membuat strategi memasarkan produk dengan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Bisa dari harga, kemudahan, value dan hal lain yang terkait dengan
emosi konsumen.
Pada akhirnya, calon konsumen tentu tidak bisa
menolak tawaran produk kamu apabila sesuai dengan kecenderungan psikologi yang
mereka miliki.
Itulah salah satu alasan kenapa pemilik bisnis
mulai menjalankan psikologi marketing sebagai strategi utama dalam meningkatkan
penjualan secara efektif.
Lalu, bagaimanakah trik psikologi marketing itu?
Penasaran? Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas ya!
7 Trik Psikologi Marketing Agar Penjualan Meningkat
1. Gunakan Angka 9 Pada Harga Produk
Pernahkah kamu melihat sebuah produk dengan
harga Rp14.999? Kamu mungkin akan beranggapan produk itu cukup murah karena
tidak sampai Rp15.000. Lalu, kamu pun pasti memutuskan untuk membelinya.
Nah, trik psikologi marketing ini disebut
dengan charm price. Dua harga yang sama bisa tampak sangat berbeda dan
berhasil menarik minat konsumen. Padahal, selisihnya sebenarnya hanya sedikit.
Trik ini cukup efektif untuk meningkatkan
penjualan pada berbagai jenis produk. Mulai dari fisik hingga produk digital. Faktanya,
produk yang dijual menggunakan charm price memiliki penjualan 24% lebih tinggi
dibanding produk dengan harga asli.
2. Sediakan Tiga Opsi Harga
Di dalam ilmu psikologi marketing ada trik
bernama Decoy Price, yaitu menyediakan tiga opsi harga supaya pelanggan
membeli produk yang lebih mahal.
Trik ini sudah sering ditemui, tapi awalnya
banyak dilakukan oleh pemilik bisnis bioskop saat menjual popcorn.
Misalnya, sebuah popcorn ukuran small dijual
seharga Rp 15 ribu dan ukuran large dijual Rp 25 ribu. Dengan opsi harga ini,
mayoritas pelanggan mungkin memilih ukuran small karena lebih murah.
Nah, ketika pihak bioskop membuat ukuran medium
dengan harga Rp 23 ribu, pelanggan akan mulai berpikir untuk membeli ukuran
large.
Apa alasannya? Dengan selisih harga hanya Rp 5
ribu, ukuran large tentu memberi value lebih banyak kepada
konsumen, yaitu ukuran lebih besar dibanding medium.
3. Beri Diskon Untuk Pelanggan Tertentu
Diskon memang bisa meningkatkan penjualan
produk. Namun, apakah kamu harus memberikan diskon ke semua pelanggan? Tidak
selalu.
Dalam ilmu marketing online, kamu bisa saja
memberikan diskon hanya pada konsumen potensial kamu. Nah, tentunya hal ini
memerlukan riset untuk mengetahui pelanggan seperti apa yang paling efektif
dengan strategi diskon tersebut.
Sebagai contoh, meskipun penggunanya dari
berbagai kalangan dan usia, mayoritas pengguna Spotify adalah pelajar. Inilah yang membuat Spotify mengeluarkan
diskon paket premium khusus untuk pelajar.
Dengan harga yang terjangkau, tentu akan lebih
menarik konsumen utama mereka untuk dapat melakukan pembelian produk yang
ditawarkan.
4. Beri Pelanggan Produk Gratis
Ketika seseorang memberi kamu hadiah, pasti kamu
senang dan ingin membalas pemberiannya, kan? Hal ini juga terjadi pada
pelanggan kamu ketika mendapatkan produk gratis.
Dalam ilmu psikologi marketing, fenomena di
atas disebut dengan reciprocity. Jenis produk gratis yang diberikan bisa
disesuaikan dengan jenis bisnis dan minat konsumen kamu. Jika konsumen membawa sang buah hatinya, kamu dapat memerikan hadiah gratis berupa mainan, seperti evil stick.
5. Tunjukkan Unique Selling Point Pada Produk
Unique Selling Point
atau USP adalah modal penting untuk menarik pelanggan. Terutama, pada niche
bisnis dengan kompetitor yang cukup banyak.
Alasannya, pelanggan selalu ingin mendapatkan value
lebih dari pembelian produk yang mereka lakukan. Eits, tidak selalu dari sisi
harga yang lebih murah, lho. USP bisa juga berupa kemudahan pelanggan untuk
dapat menggunakan produk dengan baik.
Contohnya seperti menyediakan layanan support
24 jam yang bisa diakses dari berbagai channel seperti email, chat dan telepon tentu
akan membantu pelanggan yang kesulitan dengan penggunaan suatu produk.
Dengan begitu, pelanggan akan menilai harga
produk kamu setara dengan manfaat yang mereka dapatkan. Sehingga mereka tak
ragu lagi membeli produk kamu.
6. Gunakan Social Proof
Kamu pernah membeli produk setelah membaca
review baik dari pelanggan lain? Itu adalah efek dari Social Proof,
yaitu fenomena psikologis di mana calon pelanggan membeli produk karena
pengalaman baik dari pelanggan lainnya.
Review yang baik akan membuat pelanggan baru
lebih yakin untuk membeli produk. Faktanya, media sosial atau website yang
menampilkan review produk memiliki konversi pembelian 3,5 kali lebih tinggi
daripada laman tanpa review lho.
Kamu bisa menggunakan Social Proof
dengan membuat konten review influencer di media sosial. Bisa juga menampilkan
review dari pelanggan yang ditampilkan di website toko online kamu.
7. Gunakan Goal Gradient Effect
Menampilkan alur pemesanan produk di website
dengan jelas bisa meningkatkan penjualan. Dalam ilmu psikologi marketing, cara
ini disebut Goal Gradient Effect.
Kenapa bisa begitu? Sebab, pelanggan cenderung
termotivasi melanjutkan proses pembelian ketika melihat alur pemesanan produk
yang jelas dari awal hingga akhir.
Nah, itulah sejumlah trik psikologi marketing yang
akan membuat penjualan mu meningkat. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba?
Komentar
Posting Komentar